Selasa, 11 Juni 2013

Hot News - Infrastruktur


Jalan Utama Desa Berantakan, Membuat Resah Warga

Patokpicis, 11/06 (Aan Yunaivi) Sepanjang kurang-lebih tiga kilometer jalan desa di Desa Patokpicis Kecamatan Wajak Kabupaten Malang ini dirasa sangat mengkhawatirkan. Disinyalir kerusakan ini selain diakibatkan oleh erosi tanah akibat hujan juga disebabkan oleh lalu-lalang truk pengangkut pasir dan batu yang setiap harinya melintasi jalan desa.

Demikian ditegaskan oleh rekan-rekan penjaga portal desa, kepada Patokpicis Bersinar.red, kemarin. Mereka mengatakan bahwa truk pengangkut pasir dan batu itu rata-rata mencapai 150 truk setiap harinya.

‘’Yang menghancurkan jalan ini adalah truk yang mengangkut barang dengan tonase tinggi. Jalan ini menjadi lalu lintas truk pengangkut pasir ke luar desa,’’ ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan Aan Yunaivi (22) warga Jalan Raya Patokpicis, Dusun Patokpicis. Dia mengatakan memang sejak lama jalan tersebut menjadi jalur utama lalu lintas masyarakat desa. Namun yang menghancurkannya adalah truk pengangkut pasir. ‘’Kalau masyarakat biasa saja tidak akan sampai serusak ini. Makanya kami juga tak bisa berbuat apa-apa. Dilarang juga tak mungkin,’’ katanya.

Menanggapi itu, Bupati Malang Rendra Kresna yang turun langsung ke Desa Patokpicis melalui sebuah acara KKN dari salah satu Universitas Swasta di Malang, menegaskan untuk tahap awal pada tahun lalu jalan poros tersebut akan mulai dibangun sepanjang 1,5 Km. Pembangunannya akan dilanjutkan lagi pada tahun berikutnya sehingga pembangunan untuk kondisi jalan yang mengkhawatirkan itu bisa tuntas segera.

Keadaan jalan rusak ini akan semakin parah jika kondisi habis hujan. Jalan berlubang akan tertutup air sehingga hal ini sangat berpotensi pada keselamatan pengendara. "Jalan rusak apa enak sih. Yang ada selain kendaraan rawan rusak, badan jadi pegel-pegel," kata Aan Yunaivi, warga Desa Patokpicis, kepada wartawan Patokpicis Bersinar, Selasa (11/06).

"Wajar juga kalau jalan ini cepat rusak karena volume kendaraan yang melintas cukup banyak, makanya kami berharap adanya perbaikan jalan supaya akses kendaraan menjadi lancar," katanya. Kepala Dinas PU Binamarga Kabupaten Malang, dihubungi via mimpi, dalam keadaan sadar namun tak kunjung didengar.

hahahaha, peace Gan! :-)

Get more articles

Reporter       :  Aan Yunaivi
Kameramen : Muhammad Izzudin
Editor            : Fibra Yohano 
Penanggung Jawab : Patokpicis Bersinar Dkk


Bagi kawan-kawan yang ingin sharing, kritik, dan saran bisa menghubungi:


Telp          : 085 855 891 614 (Indosat)
Facebook : http://www.facebook.com/patokpicis.bersinar
Email        : Patokpicis@gmail.com

Jumat, 07 Juni 2013

Hot News - Spiritual



Padepokan Sawung Nalar, Daur Ulang Manusia untuk Pecandu Narkoba


Patokpicis, Padepokan ini sekilas terlihat unik karena menyandang nama Padepokan Sawung Nalar Daur Ulang Manusia. Namun, jangan salah, di sinilah para pecandu narkoba yang ingin terlepas dari jeratan narkoba menggantungkan harapan untuk sembuh dan hidup sehat.

Padepokan yang berada di Dusun Klakah, Desa Patokpicis, Kecamatan Wajak itu didirikan Gus Idah sejak 1999 silam. Sudah tak terhitung berapa banyak pecandu yang berasal dari penjuru Indonesia yang berhasil lepas dari ketergantungan setelah berada di pondok ini.

Di padepokan yang bernuansa asri ini, diterapkan beragam sistem pengobatan salah satunya adalah penggunaan metode bekam dan penekanan nalar untuk membangkitkan kesadaran pecandu untuk sembuh karena keinginan sendiri.Selain itu, diterapkan terapi model sharing (berbagi cerita/informasi) serta pendekatan rasio plus spiritual dengan semakin mendekatkan diri pada Tuhan.
“Lama penyembuhan memang tergantung mereka sendiri. Sebab, tiap pecandu memiliki tingkat kemauan dan kemampuan sendiri,” ungkap pria kelahiran Surabaya yang memiliki nama lengkap Achmad Izyubaidah, pemilik padepokan. Ia lebih senang menyebut dirinya terapis. Gus Idah yang lebih senang menyebut dirinya terapis mengaku kegiatan menyembuhkan pencandu sudah dilakoninya sejak ia masih menjadi santri di Pompes Tebuireng, Jombang pada 1983 hingga 1993. Tugas membenahi mental ini menjadi pilihan hidupnya. Sebab, kata pria berambut panjang ini, mereka yang memiliki kepribadian tersisih itu terjadi karena pengaruh lingkungan.

“Ketertarikan ini berawal dari niat memberi manfaat pada yang lain. Kalau menampung orang baik-baik kan sudah banyak. Tapi, bagaimana dengan orang yang tidak baik? Namun, untuk ‘memulung’nya, kan tidak sembarangan orang bisa melakukannya,” kata pria kelahiran Surabaya ini.Awalnya, konsep `daur ulang` difokuskan untuk menangani orang-orang dengan segala masalah, seperti orang stres, gila hingga narkoba. 

Namun, empat tahun terakhir difokuskan pada penanganan pecandu narkoba.Pria kelahiran 1958 ini mengatakan, pasien yang datang ke padepokan, pada umumnya dalam kondisi kecanduan berat karena sudah mengonsumsi narkoba antara empat tahun hingga puluhan tahun. Mengatasi yang sakaw, pecandu itu dipijati dan diajak bercanda antara dua-tiga hari agar pikirannya teralihkan.“Sakaw itu seperti rasa, seperti sakit yang lain. Jika mampu melupakan rasa itu, pasti akan sembuh. Rasa itu semakin diingat, maka akan semakin terasa,” kata Gus Idah membeberkan metode yang digunakannya.Secara umum, pasien bisa normal sekitar satu tahun. Namun, setelah itu, Achmad mengingatkan, para orangtua, keluarga sangat berperan penting untuk menjaga pasien yang sembuh untuk tidak mendekati narkoba lagi. 

Visit : Open Source 


Bagi kawan-kawan yang ingin sharing, kritik, dan saran bisa menghubungi:


Telp          : 085 855 891 614 (Indosat)
Facebook : http://www.facebook.com/patokpicis.bersinar
Email        : Patokpicis@gmail.com

Kamis, 06 Juni 2013

Hot News - Hiburan


Pesta Rakyat Desa Patokpicis

Patokpicis, 04/6 (Hester) Acara Jalan Sehat Remas Hidayatul Mubtadi'in ini termasuk salah-satu acara terbesar yang pernah diselenggarakan masyarakat Desa Patokpicis. Acara yang di Sponsori oleh Perusahaan Jasa Transportasi NADIA Tour & Travel ini termasuk sukses besar, semoga kedepannya acara-acara serupa akan hadir suatu saat nanti. Amiiinn.         

            Minggu, 02 Juni 2013 lalu bertepatan dengan kegiatan akbar Remaja Masjid (Remas) Hidayatul Mubtadi'in mengadakan sebuah event bertemakan Semangat. Acara dengan judul “Jalan Sehat Remas Hidayatul Mubtadi'in” ini diadakan di Dusun Patokpicis, Desa Patokpicis, Kecamatan Wajak, Malang.

Berikut pernyataan narasumber acara Nanda Hester mengatakan bahwa dalam acara “Pesta Rakyat” ini selain kegiatan jalan sehat juga dihadirkan sejumlah acara menarik lainnya, seperti : Bagi-bagi undian berhadiah, Touring
Cross, dan Orkes Melayu pastinya. Dalam hari H acara terlihat antusiasme warga ketika menghadiri serta mengikuti seluruh kegiatan pada hari tersebut.

Acara dibuka pukul 06.00 hingga selesai, terlihat para ibu-ibu, Bapak-bapak, hingga anak-anak ikut serta dalam meramaikan acara jalan sehat ini. Sementara itu, beberapa orang terlihat sangat semangat untuk mengikuti kegiatan Touring Cross'nya.  sedangkan dilokasi utama juga tidak kalah serunya, bahkan tidak hanya warga desa Patokpicis saja yang mengikuti acara demi acara, hingga pada acara puncak yakni gala panggung orkes melayu menghibur warga hingga sore hari.

Acara yang berlangsung hingga pukul 23.00 malam ini ditutup dengan kegiatan ceramah rohani (pengajian) yang hadir dalam acara tersebut. Sungguh acara yang hangat dan meriah. Semoga acara ini semakin mengakrabkan warga Desa Patokpicis dan sekitarnya, dan semoga suatu saat acara semacam ini akan hadir kembali menghibur masyarakat.




Monggo silaturahmi via Facebook:

 
http://www.facebook.com/patokpicis.bersinar

Email:
Patokpicisbersinar@gmail.com

Reporter       : Nanda Hester
Kameramen : Rofeq Mubarok
Editor            : Fibra Yohano 
Penanggung Jawab : Patokpicis Bersinar Dkk

Senin, 03 Juni 2013

Hot News - Sosial



Si Miskin Semakin Miskin, Bukti Kesenjangan Sosial yang Semakin tak Terkendali.

Patokpicis, 02/5 (Arif dkk) Di Kabupaten Malang tepatnya di Kecamatan Wajak Desa Patokpicis berdasarkan pendataan terakhir ternyata masih ditemukan adanya kurang - lebih 25 unit rumah tidak layak huni yang ditempati keluarga miskin.

Lebih ironisnya lagi, beberapa unit rumah kondisinya sangat memprihatinkan dimana tiang dan dindingnya berupa kayu dan bambu serta berlantai tanah dan gelap.
Rumah keluarga miskin yang paling mengenaskan yakni Rumah Bapak Ngatemun Dusun Klakah RT.08/RW.02 yang mana rumah tidak layak huni ini jadi satu dengan kandang Kambing dan Ayam.

Demikian diungkapkan para Narasumber Arif Indrayanto dan Rofeq Mubarok ketika ditemui di Patokpicis kemaren Minggu (02/5), seraya menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan pendataan dan telah membuatkan laporan yang ditujukan kepada instansi terkait dengan harapan agar warga miskin yang memilki 25 unit rumah tidak layak huni tersebut secara bertahap mendapatkan bantuan pembangunan rumah layak huni dari pemerintah dan bantuan dari para dermawan.

Diakui, Arif bahwa 25 unit rumah yang kondisinya tidak layak huni tersebut adalah milik warga Patokpicis yang telah menempati rumah tidak layak huni tersebut lebih dari satu tahun serta warga tersebut juga telah memilki identitas diri atau KTP.

Khusus untuk mempercepat upaya rehabilitasi dari rumah tidak layak huni menjadi rumah layak huni sangat diharapkan adanya kepedulian warga, terutama warga yang mempunyai kemampuan dan para dermawan untuk secara ikhlas memberikan kepedulian atas nasib yang menimpa keluarga tidak mampu atau keluarga miskin yang berdomisili dilingkungan masing-masing.

Intinya, jangan hanya berharap adanya bantuan dari pemerintah, tetapi sudah saatnya pula warga setempat memberikan kepedulian, papar Arif.

Secara terpisah Kepala Desa Patokpicis, Seleman juga mengakui bahwa di desanya masih banyak ditemukan rumah tidak layak huni yang masih sangat membutuhkan uluran tangan berbagai pihak.

Rumah layak huni sebenarnya adalah kebutuhan esensial atau kebutuhan pokok sebuah keluarga. Bila rumah layak huni telah ada maka dipastikan keluarga miskin akan secara perlahan-lahan akan mampu meningkatkan perekonomiannya dan sekaligus mampu meningkatan kesejahteraan keluarga.

Bila rumah layak huni telah dimiliki, maka si miskin akan merasa terbebas dari belenggu kesengsaraan dan biasanya pemilik rumah layak huni akan semakin giat berusaha. Bahkan keberadaan rumah layak huni juga akan semakin memperbaiki kondisi akhlak dan moral sebuah keluarga yang hidupnya akan tertata dengan keberadaan rumah layak huni, ujar Kepala Desa Patokpicis, menegaskan. 


http://www.facebook.com/patokpicis.bersinar.

Reporter       : Arif Indrayanto
Kameramen : Amidan Marwan
Editor            : Fibra Yohano

Bagi kawan-kawan yang ingin sharing, kritik, dan saran bisa menghubungi:


Telp          : 085 855 891 614 (Indosat)
Facebook : http://www.facebook.com/patokpicis.bersinar
Email        : Patokpicis@gmail.com



Hot News - Lingkungan


Semeru Semakin Gundul, Desa Patokpicis Siap-siap Kena Imbasnya

Patokpicis, 28/4 (Marwan)Salah satu Tokoh Pemuda Patokpicis, Amidan Marwan dkk. mengaku, hingga kini banyak kawasan hutan di sekitar Desa Patokpicis ditebang bebas oleh para penebang, termasuk beberapa kawasan hutan lindung di sekitar lereng Gunung Semeru.

Menurut Marwan, setiap hari terjadi penebangan liar di kawasan Hutan Lindung Lereng gunung Semeru. Namun, tak mendapat perhatian dari pemerintah Kabupaten Malang maupun aparat terkait (Dinas Kehutanan). “Banyak kawasan hutan lindung seperti di kawasan Hutan Bambang Utara, Desa Patokpicis, dimana perlu ada perhatian serius dari pemerintah,” kata Marwan kepada wartawan Patokpicis Bersinar, Minggu (28/4). Lanjut dia, pemerintah melalui dinas kehutanan harus melakukan mengawasi dan menertibkan sejumlah penebangan kayu ilegal maupun yang legal tetapi membahayakan. Marwan mengatakan, akibat penebangan liar, lingkungan menjadi rusak. Habitat dan satwa langka yang berada dalam kawasan hutan juga  mulai terancam punah.
Penebang kadang berkelompok dan bergerak bebas. Kelompok ini  seharusnya di awasi.“Tentu ada dampak bukan hanya lingkungan, tetapi juga bisa berdampak bagi kehidupan manusia. Misalnya, banjir, longsor, atau dampak lainnya yang mengancam nyawa manusia karena lingkungan tak di jaga,” katanya lagi. Berkaitan dengan penebangan liar tersebut, Marwan meminta, negara bertanggungjawab untuk melakukan pengawasan dan memberikan perlindungan terhadap semua satwa yang ada di area hutan lindung. Seperti burung, anggrek, dan sejumlah satwa langka yang terlindungi di wilayah hutan lindung.
“Seharusnya pemerintah memperhatikan hal ini dengan membuat salah satu dasar hukum seperti Peraturan Daerah (Perda) untuk memperkuat undang-undang yang melindungi hutan bersama semua satwa yang berkeliaran di situ. Pemerintah jangan memikirkan sekarang ini, tetapi harus memikirkan  25 tahun mendatang,” harapnya.
Lanjut dia, perlu ada pengawasan, terlebih pada pemberian ijin pengawasan hutan dan kepada pengusaha  kayu agar tidak seenaknya menebang hutan.  Sebab, penebangan liar terus dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Tindakan ini  sudah berlangsung lama. “Beberapa hari sebelumnya kita mengatahui adanya longsor di beberapa titik, tentunya juga berdampak dari lingkungan yang tidak bersahabat, akibat penebangan liar tersebut,” ucapnya.
Dia  meminta, pemerintah segera berkoordinasi dengan aparat TNI dan Polri untuk melakukan pengawasan terhadap sejumlah pengusaha kayu lokal yang bekerja sama dengan penambang kayu yang selalu melakukan penebangan liar. ”Sejumlah pengusaha kayu ini tidak pernah memikirkan mana hutan lindung dan mana hutan yang di gunakan untuk melakukan aktivitas penebangan, ” tuturnya.
Ia menegaskan,pemerintah jangan hanya memikirkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa memikirkan dampak dari perijinan yang diberikan. Dengan demikian kehidupan manusia dan lingkungan, terlebih kawasan hutan lindung bisa tetap terjaga. Pemerintah juga diharapkan memperbaiki ijin usaha pengusaha kayu, serta melakukan penertiban terhadap pencurian kayu yang terjadi. “Sebab, keberadaan hutan lindung tersebut merupakan salah satu kekayaan alam masyarakat Kabupaten Malang yang harus di lindungi,” tandasnya.
Menurutnya, Hal  ini harus menjadi perhatian dari Dinas Kehutanan baik Kabupaten maupun Provinsi Jawa Timur.


Reporter       : Amidan Marwan
Kameramen : Arwani Junaidi 
Editor            : Fibra Yohano


Bagi kawan-kawan yang ingin sharing, kritik, dan saran bisa menghubungi:


Telp          : 085 855 891 614 (Isat)
Facebook : http://www.facebook.com/patokpicis.bersinar
Email        : Patokpicis@gmail.com