Minggu, 08 April 2012

Masjidku Ibadahku

Masjid Hidayatul Mubtadiin - Patokpicis - Wajak

Pembangunan 2012

Keutamaan Membangun Masjid


           Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Nasa‘i dan Ahmad, Rasullulah SAW bersabda bahwa apabila seorang manusia meninggal dunia maka putuslah amalnya, kecuali tiga hal yaitu shodaqoh jariyah, anak shalih yang mendo’akannya dan ilmu yang bermanfaat sesudahnya. Semoga dengan adanya sarana ibadah ini, masyarakat muslim di Berlin dapat merealisasikan kehidupan sebagai seorang muslim yang selalu bertaqwa kepada Allah SWT, berbakti kepada orang tuanya, menghormati dan menyayangi antar sesama manusia, memberikan manfaat bagi komunitas di sekitarnya dan memanfaatkan masjid sebagai tempat belajar dan mengajarkan Al Qur’an.
”Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.”
(QS. At-Taubah, 9:18)

Hadits riwayat Usman bin Affan ra: ”Barang siapa yang membangun sebuah masjid karena mengharapkan keridhaan Allah SWT, maka Allah akan membangun untuknya sebuah rumah di surga. (H.R Bukhari dan Muslim)
“Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat-gandakan pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak. (yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mu’min laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada meraka): Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar.” (QS. Al-Hadiid, 57:11-12)
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah, 2:261)

Pendirian masjid adalah pendirian rumah Allah SWT, dan hanya bisa dilakukan atas kehendak-Nya dan dilakukan secara bersama-sama dikarenakan kecintaan kita dan rasa syukur kita kepada-Nya. Kepada Allah SWT semua urusan dikembalikan dan semoga Allah SWT meridhoi kita semua. Amin, amin ya robbal ‘alamiin.


Alhamdulillah...
Masjid Hidayatul Mubtadiin - Patokpicis

Patokpicis (Profil Desa)

Patokpicis (Profil)

            Patokpicis adalah sebuah Desa di kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Desa Patokpicis ini terletak sekitar 40 km dari kota Malang arah tenggara, di antara oleh kecamatan Tumpang, Tajinan, Bululawang, Turen dan Dampit. Secara geografis, Desa Patokpicis terletak di kaki gunung Semeru sebelah barat. Secara astronomis terletak pada 1120-37'32" sampai 122054'56" dan 8021'45". Desa dengan Luas 2091 Km ini merupakan Desa terluas di wilayah kecamatan Wajak - Malang, dan dihuni oleh 6466 Jiwa penduduk.

            Terdapat sungai yang mengalir mulai dari kaki gunung Semeru yaitu Sungai Aran-aran, yang ujungnya bermuara di pantai selatan. Mayoritas penduduk bekerja sebagai petani, peternak, pedagang, & penambang bahan galian golongan C (Pasir & Batu). disamping itu juga banyak terdapat banyak warganya yang berprofesi sebagai pengerajin; di antaranya pengerajin anyaman tikar, pengerajin tusuk sate, & pengerajin kayu olahan.
Dan juga ada yang membanggakan Lho....
Patokpicis juga punya jiwa-jiwa kesenian daerah sperti, Kuda Lumping (Budi Utomo), Orkes Melayu (OM. Cakrawala), Musik Gambus (Djagat Pamungkas), Musik Electone (Wasoel Electone), Drum Band, Dll.

Patokpicis ini terdiri dari 4 dusun:
  • Klakah        
  • Sumbersuko
  • Patokpicis   
  • Bangsri       

 

[Patokpicis] Batas Desa

Desa Patokpicis berada di antara:
  • Selatan: Desa Dadapan - Kecamatan Wajak
  • Barat: Desa Blayu - Kecamatan Wajak
  • Utara: Desa Dawuhan - Kecamatan Poncokusumo
  • Timur: Wilayah Perhutani Bambang Utara

Sabtu, 07 April 2012

Harta Karun di Patokpicis

Serba-serbi Patokpicis
Terpendam di Hutan Wonoasri
Petani Malang Temukan Amunisi dan Granat Panah 
 




Seorang petani menemukan amunisi dan granat yang diduga, masih aktif. Lokasi penemuan itu berada di Hutan Wonoasri, Desa Patokpicis, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Data yang didapat beritajatim.com, penemu amunisi itu bernama Muksin (30), warga Dusun Sumbersuko RT13/RW04, Desa Patokpicis, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.

Saat itu, Muksin sedang mencangkul di lokasi ditemukannya granat dan sejumlah amunisi termasuk ranjau anti tank yang ditenggarai, peninggalan perang jaman Belanda. Wakil Kepala Polisi Resor Malang, Kompol Anjas Gautama Putra saat dihubungi, Selasa (20/3/2012) sore mengatakan, pihaknya sudah mendengar adanya penemuan amunisi di hutan wonoasri.

Hari ini, petugas sudah meninjau lokasi dan akan mengamankan barang-barang temuan itu. "Petugas sudah mengecek ke lokasi untuk diamankan," ungkapnya.

Kata dia, terkait penemuan barang-barang peninggalan jaman perang, tim dari Polres Malang dan Brimob akan mengecek lebih dulu. "Nanti setelah ini ada release dari Kapolres mas," terangnya.

Saat ditanya apakah barang-barang tersebut ada kaitannya dengan aksi terorisme yang akhir-akhir ini marak terjadi? Anjas mengaku tidak ada upaya ke arah sana. "Tidak lah. Tidak ada hubungannya dengan teroris," paparnya.

Sementara itu, penemuan granat dan benda itu sudah dimasukkan dalam kotak. Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kotak itu ditutup pasir. Rencananya, evakuasi bahan-bahan yang mudah meledak itu akan dilakukan hari ini. Berikut adalah temuan Muksin saat mencangkul di hutan wonoasri.

1. Amunisi jenis Mortir sebanyak 25 biji.
2. Amunisi Senpi jenis Jerend sebanyak 3 biji.
3. Ranjau Anti Tank 1 biji.
4. Granat Tangan dengan bentuk Panah sebanyak 3 biji.
5. Granat Tangan tanpa pegangan sebanyak 3 biji.

Seluruh bahan-bahan mudak meledak ini terpendam di Hutan Wonoasri, Desa Patok Picis, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. [yog/ted]
 Malang (beritajatim.com)