Berita




Jalan Utama Desa Berantakan, Membuat Resah Warga

Patokpicis, 11/06 (Aan Yunaivi) Sepanjang kurang-lebih tiga kilometer jalan desa di Desa Patokpicis Kecamatan Wajak Kabupaten Malang ini dirasa sangat mengkhawatirkan. Disinyalir kerusakan ini selain diakibatkan oleh erosi tanah akibat hujan juga disebabkan oleh lalu-lalang truk pengangkut pasir dan batu yang setiap harinya melintasi jalan desa.

Demikian ditegaskan oleh rekan-rekan penjaga portal desa, kepada Patokpicis Bersinar.red, kemarin. Mereka mengatakan bahwa truk pengangkut pasir dan batu itu rata-rata mencapai 150 truk setiap harinya.

‘’Yang menghancurkan jalan ini adalah truk yang mengangkut barang dengan tonase tinggi. Jalan ini menjadi lalu lintas truk pengangkut pasir ke luar desa,’’ ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan Aan Yunaivi (22) warga Jalan Raya Patokpicis, Dusun Patokpicis. Dia mengatakan memang sejak lama jalan tersebut menjadi jalur utama lalu lintas masyarakat desa. Namun yang menghancurkannya adalah truk pengangkut pasir. ‘’Kalau masyarakat biasa saja tidak akan sampai serusak ini. Makanya kami juga tak bisa berbuat apa-apa. Dilarang juga tak mungkin,’’ katanya.

Menanggapi itu, Bupati Malang Rendra Kresna yang turun langsung ke Desa Patokpicis melalui sebuah acara KKN dari salah satu Universitas Swasta di Malang, menegaskan untuk tahap awal pada tahun lalu jalan poros tersebut akan mulai dibangun sepanjang 1,5 Km. Pembangunannya akan dilanjutkan lagi pada tahun berikutnya sehingga pembangunan untuk kondisi jalan yang mengkhawatirkan itu bisa tuntas segera.

Keadaan jalan rusak ini akan semakin parah jika kondisi habis hujan. Jalan berlubang akan tertutup air sehingga hal ini sangat berpotensi pada keselamatan pengendara. "Jalan rusak apa enak sih. Yang ada selain kendaraan rawan rusak, badan jadi pegel-pegel," kata Aan Yunaivi, warga Desa Patokpicis, kepada wartawan Patokpicis Bersinar, Selasa (11/06).

"Wajar juga kalau jalan ini cepat rusak karena volume kendaraan yang melintas cukup banyak, makanya kami berharap adanya perbaikan jalan supaya akses kendaraan menjadi lancar," katanya. Kepala Dinas PU Binamarga Kabupaten Malang, dihubungi via mimpi, dalam keadaan sadar namun tak kunjung didengar.

hahahaha, peace Gan! :-)

Reporter       :  Aan Yunaivi
Kameramen : Muhammad Izzudin
Editor            : Fibra Yohano 
Penanggung Jawab : Patokpicis Bersinar Dkk




Bagi kawan-kawan yang ingin sharing, kritik, dan saran bisa menghubungi:


Telp          : 085 855 891 614 (Indosat)
Facebook : http://www.facebook.com/patokpicis.bersinar
Email        : Patokpicis@gmail.com





Pesta Rakyat Desa Patokpicis

Patokpicis, 04/6 (Hester) Acara Jalan Sehat Remas Hidayatul Mubtadi'in ini termasuk salah-satu acara terbesar yang pernah diselenggarakan masyarakat Desa Patokpicis. Acara yang di Sponsori oleh Perusahaan Jasa Transportasi NADIA Tour & Travel ini termasuk sukses besar, semoga kedepannya acara-acara serupa akan hadir suatu saat nanti. Amiiinn.         

            Minggu, 02 Juni 2013 lalu bertepatan dengan kegiatan akbar Remaja Masjid (Remas) Hidayatul Mubtadi'in mengadakan sebuah event bertemakan Semangat. Acara dengan judul “Jalan Sehat Remas Hidayatul Mubtadi'in” ini diadakan di Dusun Patokpicis, Desa Patokpicis, Kecamatan Wajak, Malang.

Berikut pernyataan narasumber acara Nanda Hester mengatakan bahwa dalam acara “Pesta Rakyat” ini selain kegiatan jalan sehat juga dihadirkan sejumlah acara menarik lainnya, seperti : Bagi-bagi undian berhadiah, Touring
Cross, dan Orkes Melayu pastinya. Dalam hari H acara terlihat antusiasme warga ketika menghadiri serta mengikuti seluruh kegiatan pada hari tersebut.

Acara dibuka pukul 06.00 hingga selesai, terlihat para ibu-ibu, Bapak-bapak, hingga anak-anak ikut serta dalam meramaikan acara jalan sehat ini. Sementara itu, beberapa orang terlihat sangat semangat untuk mengikuti kegiatan Touring Cross'nya.  sedangkan dilokasi utama juga tidak kalah serunya, bahkan tidak hanya warga desa Patokpicis saja yang mengikuti acara demi acara, hingga pada acara puncak yakni gala panggung orkes melayu menghibur warga hingga sore hari.

Acara yang berlangsung hingga pukul 23.00 malam ini ditutup dengan kegiatan ceramah rohani (pengajian) yang hadir dalam acara tersebut. Sungguh acara yang hangat dan meriah. Semoga acara ini semakin mengakrabkan warga Desa Patokpicis dan sekitarnya, dan semoga suatu saat acara semacam ini akan hadir kembali menghibur masyarakat.






Monggo silaturahmi via Facebook:

 
http://www.facebook.com/patokpicis.bersinar

Email:
Patokpicisbersinar@gmail.com

Reporter       : Nanda Hester
Kameramen : Rofeq Mubarok
Editor            : Fibra Yohano 
Penanggung Jawab : Patokpicis Bersinar Dkk




Si Miskin Semakin Miskin, Bukti Kesenjangan Sosial yang Semakin tak Terkendali.

Patokpicis, 02/5 (Arif) Di Kabupaten Malang tepatnya di Kecamatan Wajak Desa Patokpicis berdasarkan pendataan terakhir ternyata masih ditemukan adanya kurang - lebih 25 unit rumah tidak layak huni yang ditempati keluarga miskin.

Lebih ironisnya lagi, beberapa unit rumah kondisinya sangat memprihatinkan dimana tiang dan dindingnya berupa kayu dan bambu serta berlantai tanah dan gelap. Rumah keluarga miskin yang paling mengenaskan yakni Rumah Bapak Ngatemun Dusun Klakah RT.08/RW.02 yang mana rumah tidak layak huni ini jadi satu dengan kandang Kambing dan Ayam.

Demikian diungkapkan Narasumber Arif Indrayanto, ketika ditemui di Patokpicis kemarin Minggu (02/5), seraya menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan pendataan dan telah membuatkan laporan yang ditujukan kepada instansi terkait dengan harapan agar warga miskin yang memilki 25 unit rumah tidak layak huni tersebut secara bertahap mendapatkan bantuan pembangunan rumah layak huni dari pemerintah dan bantuan dari para dermawan.

Diakui, Arif bahwa 25 unit rumah yang kondisinya tidak layak huni tersebut adalah milik warga Patokpicis yang telah menempati rumah tidak layak huni tersebut lebih dari satu tahun serta warga tersebut juga telah memilki identitas diri atau KTP.

Khusus untuk mempercepat upaya rehabilitasi dari rumah tidak layak huni menjadi rumah layak huni sangat diharapkan adanya kepedulian warga, terutama warga yang mempunyai kemampuan dan para dermawan untuk secara ikhlas memberikan kepedulian atas nasib yang menimpa keluarga tidak mampu atau keluarga miskin yang berdomisili dilingkungan masing-masing.

Intinya, jangan hanya berharap adanya bantuan dari pemerintah, tetapi sudah saatnya pula warga setempat memberikan kepedulian, papar Arif.

Secara terpisah Kepala Desa Patokpicis, juga mengakui bahwa di desanya masih banyak ditemukan rumah tidak layak huni yang masih sangat membutuhkan uluran tangan berbagai pihak.

Rumah layak huni sebenarnya adalah kebutuhan esensial atau kebutuhan pokok sebuah keluarga. Bila rumah layak huni telah ada maka dipastikan keluarga miskin akan secara perlahan-lahan akan mampu meningkatkan perekonomiannya dan sekaligus mampu meningkatan kesejahteraan keluarga.

Bila rumah layak huni telah dimiliki, maka si miskin akan merasa terbebas dari belenggu kesengsaraan dan biasanya pemilik rumah layak huni akan semakin giat berusaha. Bahkan keberadaan rumah layak huni juga akan semakin memperbaiki kondisi akhlak dan moral sebuah keluarga yang hidupnya akan tertata dengan keberadaan rumah layak huni, ujar Kepala Desa Patokpicis, menegaskan. 

(Himpunan Pemuda Patokpicis).


Reporter       : Arif Indrayanto
Kameramen : Amidan Marwan
Editor            : Fibra Yohano

Bagi kawan-kawan yang ingin sharing, kritik, dan saran bisa menghubungi:


Telp          : 085 855 891 614 (Isat)
Facebook : http://www.facebook.com/patokpicis.bersinar
Email        : Patokpicis@gmail.com



Semeru Semakin Gundul, Desa Patokpicis Siap-siap Kena Imbasnya

Patokpicis, 28/4 (Marwan)Salah satu Tokoh Pemuda Patokpicis, Amidan Marwan dkk. mengaku, hingga kini banyak kawasan hutan di sekitar Desa Patokpicis ditebang bebas oleh para penebang, termasuk beberapa kawasan hutan lindung di sekitar lereng Gunung Semeru.

Menurut Marwan, setiap hari terjadi penebangan liar di kawasan Hutan Lindung Lereng gunung Semeru. Namun, tak mendapat perhatian dari pemerintah Kabupaten Malang maupun aparat terkait (Dinas Kehutanan). “Banyak kawasan hutan lindung seperti di kawasan Hutan Bambang Utara, Desa Patokpicis, dimana perlu ada perhatian serius dari pemerintah,” kata Marwan kepada wartawan Patokpicis Bersinar, Minggu (28/4). Lanjut dia, pemerintah melalui dinas kehutanan harus melakukan mengawasi dan menertibkan sejumlah penebangan kayu ilegal maupun yang legal tetapi membahayakan. Marwan mengatakan, akibat penebangan liar, lingkungan menjadi rusak. Habitat dan satwa langka yang berada dalam kawasan hutan juga  mulai terancam punah.
Penebang kadang berkelompok dan bergerak bebas. Kelompok ini  seharusnya di awasi.“Tentu ada dampak bukan hanya lingkungan, tetapi juga bisa berdampak bagi kehidupan manusia. Misalnya, banjir, longsor, atau dampak lainnya yang mengancam nyawa manusia karena lingkungan tak di jaga,” katanya lagi. Berkaitan dengan penebangan liar tersebut, Marwan meminta, negara bertanggungjawab untuk melakukan pengawasan dan memberikan perlindungan terhadap semua satwa yang ada di area hutan lindung. Seperti burung, anggrek, dan sejumlah satwa langka yang terlindungi di wilayah hutan lindung.
“Seharusnya pemerintah memperhatikan hal ini dengan membuat salah satu dasar hukum seperti Peraturan Daerah (Perda) untuk memperkuat undang-undang yang melindungi hutan bersama semua satwa yang berkeliaran di situ. Pemerintah jangan memikirkan sekarang ini, tetapi harus memikirkan  25 tahun mendatang,” harapnya.
Lanjut dia, perlu ada pengawasan, terlebih pada pemberian ijin pengawasan hutan dan kepada pengusaha  kayu agar tidak seenaknya menebang hutan.  Sebab, penebangan liar terus dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Tindakan ini  sudah berlangsung lama. “Beberapa hari sebelumnya kita mengatahui adanya longsor di beberapa titik, tentunya juga berdampak dari lingkungan yang tidak bersahabat, akibat penebangan liar tersebut,” ucapnya.
Dia  meminta, pemerintah segera berkoordinasi dengan aparat TNI dan Polri untuk melakukan pengawasan terhadap sejumlah pengusaha kayu lokal yang bekerja sama dengan penambang kayu yang selalu melakukan penebangan liar. ”Sejumlah pengusaha kayu ini tidak pernah memikirkan mana hutan lindung dan mana hutan yang di gunakan untuk melakukan aktivitas penebangan, ” tuturnya.
Ia menegaskan,pemerintah jangan hanya memikirkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa memikirkan dampak dari perijinan yang diberikan. Dengan demikian kehidupan manusia dan lingkungan, terlebih kawasan hutan lindung bisa tetap terjaga. Pemerintah juga diharapkan memperbaiki ijin usaha pengusaha kayu, serta melakukan penertiban terhadap pencurian kayu yang terjadi. “Sebab, keberadaan hutan lindung tersebut merupakan salah satu kekayaan alam masyarakat Kabupaten Malang yang harus di lindungi,” tandasnya.
Menurutnya, Hal  ini harus menjadi perhatian dari Dinas Kehutanan baik Kabupaten maupun Provinsi Jawa Timur.


Reporter       : Amidan Marwan
Kameramen : Arwani Junaidi 
Editor            : Fibra Yohano


Bagi kawan-kawan yang ingin sharing, kritik, dan saran bisa menghubungi:


Telp          : 085 855 891 614 (Isat)
Facebook : http://www.facebook.com/patokpicis.bersinar
Email        : Patokpicis@gmail.com





Akhirnya, Jalan Raya Desa Patokpicis di Aspal juga meskipun cuma sebagian


Patokpicis, 12/1 (Nukfi Zakaria) Kedatangan Bupati bersama rombongan dalam kunjungannya ke Desa Patokpicis beberpa waktu lalu disambut antusias oleh ratusan warga yang ingin bersilaturahmi dan bertatap muka secara langsung dengan orang nomor satu di Bumi Madep Manteb.

                Kedatangan Bupati bersama rombongan dalam kunjungannya ke Desa Patokpicis beberpa waktu lalu disambut antusias oleh ratusan warga yang ingin bersilaturahmi dan bertatap muka secara langsung dengan orang nomor satu di Bumi Madep Manteb tersebut dikatakan saudara Nukfi Zakaria. Mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua tampak bersemangat menyambut kedatangan tim Sambang Deso yang dipimpin langsung oleh Bupati Rendra Kresna.
Pada sesi dialog Bupati bersama warga, Kepala Desa Patokpicis, Suryono yang menjadi juru bicara dari warga  dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Bupati beserta rombongan didesa Patokpicis untuk Sambang Deso sekaligus bersilaturahmi dengan warga.
Melalui kunjungan Bupati diharapkan dapat memberikan saran dan masukan terkait pembangunan yang akan dan sedang dilaksanakan.

Dilanjutkan Kades Patokpicis, masjid yang menjadi tempat pelaksanaan berbagai kegiatan spiritual masyarakat ini merupakan masjid yang terbesar yang dimiliki di desa Patokpicis khususnya di Dusun Patokpicis itu sendiri. Dimasjid ini pula banyak kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilaksanakan oleh warga desa. Baik itu kegiatan ibadah sholat maupun kegiatan pengajian-pengajian.
Namun, ujar Kades, masjid Hidayatul Mubtadi'in ini masih kekurangan beberapa fasilitas seperti kurangnya fasilitas bangunan yang dimilki, untuk itu kiranya ada solusi dan saran yang dapat diberikan oleh pemerintah kabupaten Malang.

               Sementara itu, terkait jalan desa, dikatakan Kades bahwa warga desa Patokpicis sangat menginginkan agar jalan desa dapat diperbaiki dan diaspal sehingga dapat memudahkan akses penghubung  menuju kota dan antar desa menjadi lebih baik.
Hal senada juga dikatakan Jajaran Perangkat Desa Patokpicis, pada sesi dialog dengan Bupati mengatakan berdasarkan permintaan dari masyarakat agar adanya perbaikan jalan desa.
Bupati Kabupaten Malang, Rendra Kresna dalam sambutannya menanggapi permintaan warga desa mengatakan pada tahun 2012 untuk pekerjaan jalan desa dikecamatan Wajak akan diaspal dan dilanjutkan dengan pengaspalan jalan di Desa Patokpicis. adapun jalan desa tersebut meliputi pengaspalan jalan Dusun Klakah sampai dengan Dusun Patokpicis saja Sepakat sepanjang kurang-lebih 1,5 KM.
              Besar harapan dari masyarakat supaya direalisasikan untuk pengaspalan jalan seluruhnya Di Desa Patokpicis dari Sabang sampai Merauke... hehe, Dari Klakah sampai Sumbersari maksudnya... hehehehehehehe
Diakhir kegiatan, Bupati Kabupaten Malang juga memberikan bantuan untuk pembangunan masjid Hidayatul Mubtadi'in di Desa Patokpicis dan acarapun berlanjut ke Desa-desa yang lain.

Monggo silaturahmi via Facebook:

http://www.facebook.com/patokpicis.bersinar

Email:
Patokpicisbersinar@gmail.com






Reporter       : Nukfi Zakaria
Kameramen : Arwani Junaidi 
Editor            : Fibra Yohano



Persediaan Pasir di Kali Sabrangan Menipis, Penambang Resah

Patokpicis, 10/2 (Wahyudi) Akhir-akhir ini frekwensi hilir-mudik truk pengangkut pasir mulai berkurang di Desa Patokpicis, hal ini disebabkan kemampuan sungai penghasil bahan galian golongan C ini mulai berkurang jumlahnya, termasuk sungai Sabrangan.
 
                Suasana penambangan pasir di Kali Patokpicis dan sekitarnya, beberapa waktu lalu. Para penambang saat ini mengaku kesulitan mendapatkan pasir karena bahan tambang yang tersedia lebih banyak tinggal kerikil dan batu. (Patokpicis Bersinar)

 Wahyudi (26) Penambang pasir di aliran Kali Aran-aran - Sabrangan, Desa Patokpicis, Kecamatan Wajak, mengaku resah. Pasalnya pasir Semeru yang selama ini menjadi sumber penghidupan mereka, kini jumlahnya semakin menipis, dan sulit untuk dicari. Keterangan yang dihimpun Patokpicis Bersinar.red di lokasi penambangan menyebutkan sulitnya mencari pasir di Kali Aran-aran - Sabrangan itu sudah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir. Penambang pasir saat ini harus menggali lebih dalam dari biasanya untuk mendapatkan pasir. Seperti yang diungkapkan oleh penambang asal Desa Patokpicis, Wajak, Malang, dirinya saat ini mulai mencari material lain seperti batu dan kerikil yang ada di sepanjang Kali tersebut. Hal ini disebabkan jika dirinya memaksakan mencari pasir, hasil yang didapatkan juga tidak maksimal dan memakan waktu yang lama. “Yang banyak tinggal batu, padahal yang laku dan sering dicari dari Kali Aran-aran - Sabrangan itu adalah pasir,” katanya kepada Patokpicis Bersinar.red.
Mereka mengatakan biasanya dalam sehari bisa mengumpulkan dua hingga tiga truk pasir, namun saat ini, dirinya hanya bisa mengumpulkan satu truk pasir. “Sekarang truk-truk sudah jarang yang kesini, rata-rata sudah pindah ke penambang pasir tanah".
Penambang lain, mengatakan saat ini menjual satu truk pasir saja cukup sulit, selain mencarinya susah, tak banyak truk yang masuk ke areal penambangan tersebut. “Kalau cari batu banyak, tetapi tenaga kita yang kewalahan, jika banyak yang mencari batu,” katanya.
Sementara itu, terpisah salah seorang supir  truk asal Trenggalek, Fadholi, membenarkan tentang menipisnya pasir Semeru itu. Untuk mencari pasir di kali Aran-aran - Sabrangan, dirinya harus masuk ke areal pertambangan yang lebih hulu. Padahal jalan menuju ke pertambangan hulu, sangat berbahaya untuk dilintasi kendaraan bermuatan berat.
“Untuk mencari pasir, kita harus menyusuri sepanjang aliran sungai, padahal akan sangat berbahaya jika sewaktu-waktu ada erupsi atau banjir yang melewati aliran sungai ini,” kata Mas Fadholi.

Monggo silaturahmi via Facebook:
 
http://www.facebook.com/patokpicis.bersinar

Email:
Patokpicisbersinar@gmail.com

Reporter : Wahyudi




Reporter       : Wahyudi
Kameramen : Amidan Marwan
 Editor            : Fibra Yohano



Truk Lebihi Tonase Penyebab Jalan Cepat Rusak

16 Desember 2012/Patokpicis Bersinar.red 

Patokpicis, 16/12 (Arwan) Masyarakat Desa Patokpicis seharusnya meminta kepada pengemudi truk agar memerhatikan muatannya. Permintaan tersebut dilakukan untuk menyelamatkan akses jalan dari kerusakan akibat melintasnya angkutan truk yang melebih tonase/beban. Sehingga disinyalir bisa menyebabkan jalan cepat rusak.

Sujar (28) salah seorang warga Desa Patokpicis, Minggu (16/12) mengatakan, sedikitnya 15 kilometer jalan desa di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, kondisinya rusak parah.
“Jalan Kabupaten tersebut banyak berlubang karena cukup lama tidak dilakukan pemeliharaan. Hal ini diakibatkan seringnya dilalui kendaraan yang melebihi muatan yaitu Truk pengangkut pasir dan batu".
Sehingga aspal yang semula tersusun rapi di badan jalan, mulai bertumpuk di tepi jalan. Selain itu, banyak ditemukan jalan nyaris putus akibat longsoran tanah yang menimbun badan jalan,” jelasnya.
Menurutnya, sejak jalan itu mengalami kerusakan, jarak tempuh antar desa menjadi lebih lama. “Sebelum jalan itu rusak, jarak tempuh ke pusat kecamatan hanya 5 menit saja. Tetapi setelah jalan itu rusak, kini membutuhkan lebih dari 15 menit dengan jarak tempuh hanya sekitar 5 kilometer,” terang Sujar.
Ironisnya, sambung Sujar, akibat kerusakan itu, ongkos ojek naik sekitar 20 persen dari biasanya. Selain itu, banyak hasil pertanian warga seperti sayur-mayur dan telur menjadi rusak akibat terlambatnya sampai di tujuan.
         Senada diungkapkan Oleh Arwani Junaidi (36) warga Dusun Bangsri, Patokpicis, Wajak. Ia mengatakan, kerusakan itu sudah lama berlangsung sekitar 3 tahun-an. “Awalnya, jalan ini hanya rusak ringan. Tetapi karena dibiarkan berlarut-larut, kerusakannya semakin parah. Apalagi musim hujan seperti sekarang ini, sepanjang jalan becek. Bahkan, banyak pengendara yang terjebak ke dalam lubang. Karena lubang-lubang yang menganga di badan jalan tertutup air hujan,” beber Khoirul.
Sementara, Suroso (38) salah seorang sopir ojek jurusan Patokpicis - Wajak mengatakan, akibat kerusakan jalan itu, pihaknya harus lebih waspada dan hati-hati. Apalagi, sepanjang jalan di Desa Blayu - Patokpicis rawan kecelakaan karena terpeleset lumpur.
“Kalau tidak hati-hati, bisa terperosok ke dalam lubang. Kita menyesalkan tindakan pemerintah yang kurang tanggap terhadap kondisi jalan di daerah ini. Padahal, jalan merupakan salah satu yang paling dibutuhkan masyarakat. Selama ini, paling sedikit, para pemilik mobil dan motor wajib masuk bengkel hingga 10 kali sebulan. Padahal, sebelumnya hanya 1 kali saja,” paparnya. (Patokpicisbersinar/bl/des)

Reporter       : Arwan Junaidi
Kameramen : Amidan Marwan
 Editor            : Fibra Yohano
 
Bagi kawan-kawan yang ingin sharing, kritik, dan saran bisa menghubungi:


Telp          : 085 855 891 614 (Indosat)
Facebook : http://www.facebook.com/patokpicis.bersinar
Email        : Patokpicis@gmail.com

Tidak ada komentar: